Bumi
BUMI
Bumi
menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya hampir sama
dengan Venus dan bergaris tengah 12.640km. Jarak antara Bumi dengan Matahari
adalah 149juta km. Jarak ini sering diubah menjadi satuan jarak Astronomis atau
Astronomical Unit (AU). Jadi 1 AU =
140juta km. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti 1 hari bumi = 24 jam. Satu
hari Venus=247 hari bumi atau 247 x 24 jam Bumi.
Bumi
mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah satelit, yaitu Bulan. Bumi mengadakan
revolusi selama 365 ¼ hari. Sekali memutar keliling Matahari disebut juga 1
tahun, bandingkan 1 tahun Merkurius = 88 hari, sedangkan 1 tahun Mars lamanya
1,9 tahun Bumi. Massa jenis Bumi rata-rata ±5,52.
1.
Gerak Rotasi Bumi
Pepatan
Bumi besarnya 1/300 sehingga dapatlah dianggap bumi memiliki bentuk bola. Orang
menganggap bahwa bola langit tetap tinggal diam, sedang bumi berputar pada
sumbunya dari Barat ke Timur. Anggapan tersebut telah dikemukakan oleh
sarjana-sarjana Yunani seperti Pythagoras, Philolaus, Herakleitos, dan terakhir
oleh Kopernikus dari Polandia. Gerak Bumi berputar pada porosnya disebut rotasi
dari bumi. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari Barat ke
Timur, inilah sebabnya mengapa matahari terbit lebih dulu di Irian Jaya
daripada di Jawa. Contoh akibat Rotasi Bumi adalah pergantian siang dan malam dimana
separuh dari bola bumi menerima sinar matahari (siang), sedangkan separuh bola
lainnya mengalami kegelapan (malam). Batas siang dan malam ini merupakan sebuah
lingkaran disekeliling bumi. (Lihat Gambar 1)
Gambar 1
Kedudukan bumi pada bulan juni dan desember.
Garis yang
paling atas menunjukan lintasan bumi ketika revolusi
2.
Gerak Revolusi dari Bumi
Berkat
penyelidikan tiga sarjana, yaitu Galileo Galilei, Tycho Brahe, dan Keppler maka
susunan alam secara Heliosentris dari Kopernikus diakui keunggulannya. Dalam
susunan ini, maka Bumi berevolusi mengelilingi Matahari. Bumi beredar
mengelilingi matahari dalam satu kali revolusi selama waktu satu tahun.
Selama
mengedari matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah yang sama terhadap
bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23 1/2ยบ terhadap bidang
ekliptika tersebut. Lintasan Bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut
orbit. Contoh akibat Revolusi Bumi ialah pergantian empat musim, yakni
disebelah Utara garis balik Utara (23 ½ LU), perubahan lamanya siang dan malam,
dan terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan.
Menurut
hukum Klepper pertama, orbit-orbit setiap planet termasuk orbit Bumi memiliki
bentuk bangun elips. Matahari berada pada salah satu titik api (fokus) dari
elips itu. Titik lintasan yang terdekat dengan titik fokus dimatahari itu
berada disebut titik perihelium elips itu. Titik terjauh dari titik fokus
dimana matahari itu berada disebut titik aphelium. Hukum Klepper kedua
mengatakan bahwa garis yang menghubungkan planet dan matahari selama revolusi
planet itu melewati bidang-bidang yang sama luasnya dan dalam jangka waktu yang
sama pula. Maka, ketika planet itu melintasi titik perihelium, gerak planet itu
menjadi cepat. Hukum Klepper ketiga akhirnya menyatakan bahwa kuadrat kala
revolusi dari planet-planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-rata
masing-masing planet terhadap matahari. Satu kali revolusi yang sedang dibuat
oleh sebuah planet dinamakan kala revolusi, sedang satu kali rotasi dari planet
terhadap sumbunya disebut kala rotasi.
3.
Gaya Gravitasi Terrestrial dari Bumi
Bumi
kita ini mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan
gaya gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi ini memiliki bobot Karena
pengaruh gaya gravitasi tersebut. Menentukan bobot dari sebuah benda di bumi
berarti mengukur besarnya gaya tarik bumi terhadap benda itu. Gaya gravitasi
terrestrial inilah yang menahan semua materi yang ada dibumi serta atmosfernya
sehingga tidak hilang melayang ke alam semesta.
Bumi
kita ini merupakan sebuah magnet raksasa. Maka, suatu medan magnet serta
garis-garis gaya magnet bekerja sekitar bumi. Kutub Utara magnet bumi berimpit
dengan Kutub Selatan geografis bumi. Sebaliknya, kutub selatan magnet bumi
berimpit dengan kutub utara geografis bumi. Karena bumi pepat dikedua kutubnya,
maka semakin mendekati kearah salah satu kutub bumi semakin besarlah bobot
seorang atau materi itu. Jadi, pada kedua kutubnya gaya gravitasi bumi itu
paling besar. Maka, akan terasa paling sakit pada tubuh kita jika kita jatuh ke
kutub.
4.
Waktu
Kita
telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam. Waktu 24 jam ini
adalah sehari semalam solar (Matahari) berdasarkan gerak semu Matahari dalam
membuat satu revolusi lengkap. Sehari semalam sederal atau sideris
adalah waktu bintang berdasarkan merembangnya titik aries antara dua saat
berturut-turut. Sehari semalam solar, empat menit lebih lama dari sehari
semalan sideris.
5.
Tahun Penanggalan (Kalender)
Bangsa
Mesir kuno, Sumeria, dan bangsa Hindu sejak zaman dahulu memiliki perhitungan
waktu. Waktu ini berdasarkan revolusi bumi dan tahunnya disebut tahun Matahari.
Semenjak Julius Caesar (46 BC) telah ditetapkan bahwa setiap tahun terdiri dari
365 hari. Tahun yang keempat ditambah dengan satu hari yang disebut tahun
kabisat (leap year). Aturan ini dinamakan “kalender Julian” atau aturan lama di
mana setiao tahun dihitung 365,25 hari.
Bulan
merupakan satelit atau benda angkasa yang mengelilingi bumi. Jaraknya dengan
bumi = 384.000km. Bulan selalu menunjukkan permukaan yang sama dilihat dari
bumi. Ini berarti bulan mengadakan rotasi maupun revolusi mengelilingi bumi
dengan kecepatan yang tetap sama, pada permukaan bulan terdapat gunung-gunung
dan dataran rendah seperti di bumi, hanya lubang-lubang kepundan tampak lebih
besar dan ada yang bergaris tengah 8km. Berat jenis bulan kira-kira setengah
berat jenis (B.J) Bumi. Besarnya bulan hanya 1/82 bumi dan mempunyai 1/6 dari
gravitasi bumi. Pada bulan, tidak ada atmosfer, dan sinar. Orang telah berhasil
mendarat di bulan sehingga lebih banyak data diperoleh manusia.
Bumi
sebagai salah satu planet yang ditempati makhluk lain dan kita hidup. Asal-usul
bumi, seperti asal-usul planet lain, Kapan bumi lahir, maka untuk menghitungnya
banyak dikemukakan teori yang antara lain adalah berikut ini.
1. Teori
Sedimen
Pengukuran
usia Bumi didasarkan atas perhitungan tebal lapisan sedimen yang membentuk
batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen yang membentuk setiap
tahunnya, maka dapat dihitung umur lapisan tertua kerak bumi. Berdasarkan
perhitungan macam ini diperkirakan Bumi terbentuk 500 juta tahun yang lalu,
2. Teori
Kadar Garam
Pengukuran
usia Bumi berdasarkan perhitungan kadar garam di laut. Diduga bahwa mula-mula
laut itu berair tawar. Dengan adanya sirkulasi air dalam alam ini, maka air
yang mengalir dari darat melalui sungai kelaut membawa garam-garam. Dihasilkan
perhitungan bahwa bumi telah terbentuk 1000 juta tahun yang lalu.
3. Teori
Termal
Pengukuran
usia Bumi berdasarkan perhitungan suhu Bumi. Diduga bahwa bumi mula-mula
merupakan batuan yang sangat panas yang lama-kelamaan mendingin. Dengan
mengetahui massa dan suhu bumi saat ini, maka ahli fisika bangsa inggris yang
bernama Elfin mempekirakan bahwa bumi menjadi batuan yang dingin seperti saat
ini dari batuan yang sangat panas pada permulaannnya memerlukan waktu 20.000
juta tahun.
4. Teori
Radioaktivitas
Pengukuran
usia bumi yang dianggap paling benar ialah berdasarkan waktu peluruhan
unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini, diperlukan pengetahuan tentang
waktu paroh unsur-unsur. Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan unsur
radioaktif untuk luruh atau mengurai sehingga massanya tinggal separuh.
Dengan
mengetahui perbandingan kadar unsur radioaktif dengan unsur hasil peluruhan
dalam suatu bantuan dapat dihitung umur batuan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa usia bumi berkisar antara 5 sampai 7 ribu juta tahun.
Bumi
diselimuti oleh gas yang disebut atmosfer. Pada permukaan bumi terdapat lapisan
air yang disebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri atas kulit (kerak)
atau lithosfer, dan bagian inti yang disebut centrosfer.
Atmosfer
merupakan lapisan gas yang menyelubungi Bumi, yang dalam kehidupan sehari-hari
disebut udara. Tebal atmosfer sebesar 4800km, terhitung dari permukaan air
laut. Atmosfer tebagi atas 3 lapisan, yaitu (1) lapisan
terbawah setebal 16km disebut troposfer; (2) lapisan tengah diatas 16-80km
disebut stratosfer; dan (3) lapisan teratas diatas 80km disebut ionosfer.
Lapisan bumi yang beupa lithosfer, hidrosfer, dan fotosfer yang dihuni oleh
pelbagai makhluk hidup disebut biosfer.
DAFTAR PUSTAKA
Jasin,
Maskoeri; 2013, Ilmu Alamiah Dasar, PT
Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar